Sunday, April 5, 2020

BAYI TABUNG SAPI




Ferry Lismanto Syaiful berhasil mempertahankan disertasinya terkait pengembangan sel bayi tabung untuk meningkatkan produksi sapi. Ilmu baru bioteknologi itu bisa menghasilkan embrio dalam jumlah besar, cepat dan murah.bipoteknologi tersebut merupakan ilmu baru mamanfaatkan oosit (sel telur). Sel telur itu dikembangkan menjadi embrio (calon bayi sapi) dalam jumlah besar. Formula bioteknologi bayi tabung ini telah berhasil dikembangkan. Dalam penerapannya sapi betina yang telah dipotong di RPH dengan kurum waktu 6 jam sejak pemotongan masih bisa dimanfaatkan oosit-nya. Embrio sapi itu bisa menghasilkan hingga 20 anak sapi.

Menurut hasil penelitian ini kedepannya bisa mengatasi masalah produksi sapi dan daging sapi di indonesia terkhusus di sumbar karena tantangan terberat saaat ini adalah banyaknya RPH yang sengaja memotong sapi betina. Ini cara untuk mengoptimalkan produksi sapi. Jika diproduksi secara alami proses itu butuh waktu sangat lama. Tantangan terbesar di indonesia saaat ini sangat rendah produksi sapi yang berkisar 4.32%, sementara di sumbar hanya 18.30 % dan sayangnya lagi hampir 54& sapi betina dipotong satipa tahunnya. Putra Lubuk Basung yang lahir di Jambi pada 5 September 1978 ini berhak menyandang Gelar Doktor setelah dalam sidang terbuka program doktor menyelesaikan studi S3 pada program studi Ilmu Ternak dengan IPK 4.00 dan diberikan predikat Lulus dengan pujian. Ferry dinyatakan lulus dan diberi predikat pujian meski menghabiskan masa studi dan penelitian selama 10 tahun” kata penguji sidang terbuka prof. Rudi Febriansyah.
Sepanjang penelitian Ferry dibantu dosen Promotor Prof. Endang Purwati dan co-promotor Prof. Suardi dan Tinda Afriani. Dalam sidang terbuka itu ferry di uji Prof. Rudi Febriasah. Prof. Irfan Suliansyah, Djong Hon Tjong Efrizal, Syafrizal dan dosen penguji undangan dari Malaysia Prof. (E) Dato Abdul Latif Ibrafim. Tesis tersebut berjudul “Pengaruh berbagia Ko- Kultur Sel dalam medium TCM-199 pada sistem Inkubasi untuk meningkatkan maturasi Oosit dan produksi Embrio sapi secara In Vitro gambaran Histologi Kultur Jaringan Kadar Hormon Estradiol dan Progresteron” . lebis lanjut Ferry menjelaskan prospek pengembangan sistem Ko-Kultur Sel Invitro sangatlah besar karena teknik ini bisa mengatasi masalah fertilitas pada ternak. Sebelumnya penelitian dalam hal bayi tabung sudah pernah dilakukan namun transfer embrio dilakukan ini mengembangkan pada sel Tuba Fallopi, Istmus. Ampula dan sel folikel yang semuanya harus bekerjasama diibaratkan layaknya sebuah konser musik, dan formula ini yang saat ini dimiliki dan telah diteliti Ferry.

Ini formula unutk mengembangkan sistem bayi tabung, dengan cara ini bisa meningkatkan plasma nukta sapi lokal, produktifitas Oosit sapi dan embrio dengan cepat murah dan masal dan berkualitas, sehingga jika konsisten diterapkan masalah yang ada saat ini terpecahkan dan produksi dan kebutuhan masyarakat terhadap daging akan terpenuhi, kata Co-Promotor , Suardi didampingi Tinda Afriani. Ferry menjelaskan, formula ini bisa menghasilkan embrio jumlah banyak sehingga kita tidak butuh lagi ternak donor yang banyak sehingga tidak ada terbuang lagi oosit yang terbuang. Ini adalah ilmu baru yang bisa meringankan beban peternak dan pemerintah, penelitian ini telah makan waktu yang lama karena kita menunggu proses maturasi pematangan sel telur di inkubasi serta fertilisasi (pembuahan di tabung),” ujarnya.

Keberhasilan Ferry menjadi doktor tidak terlepas dari pengalaman mengajarnya sebagai dosen di berbagai perguruan tinggi seperti Universitas Andalas, Universitas Taman Siswa Padang, Universitas Muara Bungo, Jambi dan Universitas Muhammadiyah Bengkulu serta Guru di sejumlah sekolah di Jambi.

Lebih lengkapnya silahkan baca dengan mendownload materi ini.





Silahkan download materi ini.
http://disnak.sumbarprov.go.id/layananpublik/berita-226-penelitian-unand-temukan-bayi-tabung-sapi.html






No comments:

Post a Comment

SUPLEMENTASI BERBAGAI DOSIS HORMON FSH DAN GnRH TERHADAP PERKEMBANGAN EMBRIO SAPI PESISIR HASIL SUPEROVULASI ( Ferry Lismanto Syaiful)

SUPLEMENTASI BERBAGAI DOSIS HORMON FSH DAN GnRH TERHADAP PERKEMBANGAN EMBRIO SAPI PESISIR HASIL SUPEROVULASI ( Ferry Lismanto Syaiful)      ...