PENGEMBANGAN SAPI POTONG MELALUI
PENERAPAN TEKNOLOGI KEBUNTINGAN DINI
Dr. Ferry Lismanto
Syaiful, S.Pt, MP
Dosen Universitas Andalas
Pemerintah
Provinsi Sumatera Barat, saat ini sedang giat-giatnya untuk meningkatan
populasi dan produktivitas ternak
sapi dalam upaya
mendukung program pemerintah dalam mewujudkan
swasembada daging nasional.
Hal ini ditandai dengan program “sejuta
Simmental” yang diluncurkan beberapa tahun yang lalu. Selain itu juga didukung
dengan program bantuan
bagi kelompok tani ternak berupa
pengadaan sapi untuk program
pembibitan. Selain program
Sarjana Membangun Desa
(SMD) yang juga
cukup lama berjalan. Dari sekian banyak
program tersebut, terpantau hanya beberapa kelompok
peternak yang kegiatannya masih berjalan, sehingga
keberlanjutan program tersebut
kurang terlihat. Diantara penyebab kurangnya keberlanjutan program pemerintah tersebut
adalah faktor keterbatasan pengetahuan dan
keterampilan peternak dalam
mengoptimalkan usaha ternaksapi.
Diantara
permasalahan yang dihadapi peternak pembibitan sapi potong adalah manajemen
pemeliharaan yang kurang baik, ketersediaan pakan yang kurang memadai,rendahnya
nilai gizi pakan yang diberikan, pengetahuan birahi/ deteksi
kebuntingan yang masih kurang.
Disamping itu, kurangnya penanganan penyakit dan pemanfaatan urin dan feses ternak sapi. Padahal, jika urin dan feses
dapat dikelola dengan
baik, akan memberikan tambahan penghasilan bagi peternak. Namun, saat ini potensi yang dimiliki belum tergali secara optimal, hal ini
disebabkan belum tersedianya sumberdaya manusia yang memadai
untuk pengembangan ternak sapi.
Di samping itu, lahan pertanian yang luas sangat cocok dilakukan usaha tani. Saat ini umumnya pemeliharaan ternak dilakukan petani/peternak masih seadanya baik dalam pemberian makanan maupun dalam manajemen pemeliharaan pada umumnya. Penyediaan pakan dari segi kualitas, kuantitas maupun dari kesinambungan di daerah ini sangat fluktuatif.
Di samping itu, lahan pertanian yang luas sangat cocok dilakukan usaha tani. Saat ini umumnya pemeliharaan ternak dilakukan petani/peternak masih seadanya baik dalam pemberian makanan maupun dalam manajemen pemeliharaan pada umumnya. Penyediaan pakan dari segi kualitas, kuantitas maupun dari kesinambungan di daerah ini sangat fluktuatif.
Lebih
lanjut, silahkan baca dengan mendownload materi ini.
Silahkan download materi ini.
https://jarbatnews.com/pendidikan/pengembangan-sapi-potong-melalui-penerapan-tekhnology-kebuntingan-dini/
No comments:
Post a Comment